Friday, April 26, 2019

DIMENSI

Bag.9



Lalu pada ke esokan harinya aku bersama putri Beatrix mengajakku jalan-jala ke kota, sepanjang perjalan di kota semua orang banyak yang terpukau oleh kecantikannya hingga membuat mereka lupa akan keberadaan yang lain, lalu sesaat dalam perjalanan ada salah satu pangeran datang dan ingin mendekatiku tapi di saat ia mau mendekatiku putri Beatrix langsung memarahinya.
Putri Beatrix : kenapa kau baru datang haa !!! apa karena aku cantik begini
Pangeran : waduh baru sampai main marah-marah ya 
Putri Beatrix : jelas marah dulu aku sering mengundangmu ke pestaku,tapi kau selalu tidak pernah datang dasar kau pangeran pengecut
Pangeran : pe-pengecut (sakit tak berdarah)
Putri Beatrix : sudahlah januar, tinggalkan saja pangeran pengecut ini biar tahu rasa juga gimana rasanya di di tinggalin itu
Januar : tunggu putri Beatrix….
Putri Beatrix : apa kau takut, biar aku urusin masalah assassins untuknya kalau ia mengancammu.
Januar : (buset nih perempuan tomboy)
Lalu kami meninggalkannya, sepanjang perjalan bersama putri Beatrix aku selalu di bawanya kemana-mana hingga akhirnya putri beatrix membawaku ke tempat yang sangat begitu romantis baginya, dan di saat itulah dia meminta sesuatu kepadaku yang tidak bisa kulakukan sama sekali bagiku untuk melakukannya.
Putri Beatrix : januaaaar cium aku sekarang plis
Januar : (aduh januar ingat dosa ”pikirnya”) gak mau aah……
Putri Beatrix : kenapa apa aku ini masih kurang cantik bagimu sehingga kau tak mau menciumku
Januar : bukan itu putri Beatrix,
Putri Beatrix : kenapa, kenapa memangnya kau tak mau menciumku itu apakah diriku ini masih kurangkah
Januar : tolong biar aku je—
Putri Beatrix : lalu apa yang membuatmu tidak mau menciumku, coba katakan yang sebenarnya
Januar : baiklah akan kujelaskan, penyebab aku tidak mau menciummu adalah itu sama saja membuatmu seperti wanita murahan yang tidak jauh beda sama wanita pelacur. ke dua karena agamaku selalu menjaga wanita karena mulai jasmani dan rohani. Dan yang terakhir adalah jika aku melakukan itu maka sama saja aku mempermainkan hatimu yang rapuh, karena jika cinta sejati bukan dari pernyataan tapi dari kesetiaanya putri Beatrix.
Putri Beatrix : (tiba2 mengeluarkan air mata) baru kali inilah aku bertemu pria yang bisa membuat hatiku luluh dan juga terpukau, selain itu kata2 itu tadi seakan-akan membawaku ketenangan yang begitu mendalam.
Januar : (wele kata-kataku masuk ke hat inya sang putri, baru kali inilah wanita yang masuk ke hati kata-kataku tersebut) hmm. Benarkah ??
Putri Beatrix : iya benar. ngomong-ngomong januar ternyata aku tidaklah sia2 untuk memilihmu,  kau pria yang begitu baik selain itu kau selalu menjaga kesucianku meskipun akulah yang hendak menghancurkan kesucianku ini.
Januar : putri yuk pulang udah mau malem {kurang peka}
setelah kejadian itu putri Beatrix perlahan-lahan ia mulai berubah tingkah lakunya tersebut yang dulunya sering kasar kini tidak lagi, yang dulunya tomboy sekarang menjadi wanita yang sangat begitu femini meskipun masih ada sedikit tomboy. Akibat dari perbuatanku tersebut rajapun memberikanku sebuah hadiah sebuah pedang dan mahkota kepadaku sebagai tanda terimakasihnya telah menemani anaknya tersebut lalu akibat kejadian itu aku mulai terkenal di kerajaan meskipun pernikahan tersebut masih tidak bisa di batalkan.
Lalu pada hari yang tidak di inginkanpun terjadi, di mana sang putri mengalami sakit cacar di hampir sekujur tubuhnya lalu para pembantu dan staf mulai menjauhinya karena orang menganggap penyakit itu adalah berasal dari kutukan, tapi karena aku tahu penyakit ini aku segera memanggil sang dokter dari kerajaannya untuk membuat penawarnya yang telah kuberikan tersebut. Karena cepat atau lambat jika tidak di berikan pertolongan ada 2 kemungkinan meniggal atau selamat tapi buruk rupa. 2 bulan berlalu akhirnya penawarnya berhasil dibuat, akibat kejadian ini aku dan sang raja selalu merawatnya ketika semua orang menjauhi sang putri Beatrix lalu perlahan tapi pasti keadaan putri Beatrix semakin lama semakin baik meskipun bekas cacar air tersebut telah hampir sampai ke menjelar ke seluruh badannya. Lalu sang raja bertanya kepadaku bagiamana aku bisa mengetahui penyakit anaknya tersebut lalu akupun menjawab pertanyaan sang raja.
Januar : (padahal penyakit ini sudah umum terjadi di duniaku “pikirnya”) karena aku telah mengalaminya dan sudah tahu obatnya, raja
Raja : ternyata kamu ini juga  memiliki banyak wawasan juga nak dan sebagai ucapakan terimakasih telah menyembuhkan sekaligus merawatnya sepenuh hati, maka aku dengan senang hati akan aku berikan kekuasaan ke padamu, karena menurutku menjadi raja itu haruslah memiliki banyak wawasan yang luas
Januar : raja aku ini tidak ingin kekuasaan, aku hanya ingin berpetualang
Raja : jadi kamu nanti tidak akan mau menikahi anakku kalau kamu berpetualang nanti.
Januar : ia raja untuk apa aku tidak mencintainya, andai kata kalau raja berada di posisiku lalu raja di paksa menikah dengan wanita cantik seperti anakmu tapi raja tak mencintainya, pasti raja akan berprasangka seperti ini “meskipun kau cantik tapi bagiku tidak cantik”. PASTI itu
Raja : sia sialah perjuanganku untuk anakku(terseungkur)
Januar : e’e’h raja tenang dulu ayo tenangkan
Raja : gimana mau tenang nak, kalau saja kamu pergi sama saja kamu menyuruh anakku bunuh diri.
Januar : ah masa sih !!!
Raja : nih bukti catatan anakku nak kalau ia itu sangat jatuh cinta kepadamu  jadi jangan salahkan aku lagi nak, aku sebagai ayahnya hanya menurutinya saja


Di saat aku membacanya tersebut catatan milik putri Beatrix wihelmina
di saat hatiku mulai berdebar di situlah aku mulai merasakan kegugupan lalu kegugupan itu mulai membuatku merasakan sesuatu yang begitu dalam dan sangat dalam hingga aku tahu perasaan itu adalah perasaan yang sulit untuk kukatakan kepadanya, karena ketika aku disisinya di situlah aku mulai merasakan kekuatan perasaan tersebut hingga hatiku mulai ingin mengatakan kepadamu “aku sangat mencintaimu”. Tapi ketika hatiku tersebut ingin mengatakannya tersebut rasanya itu sangat berat untuk ku katakan,
lalu ketika aku ingin meminta untuk ciuman pertamaku sebagai pernyataan sajatinya kepadaku, diapun tidak mau melakukannya. Berdalih dengan alasan ia menghormatiku sebagai wanita menjagaku agar tak menjadi wanita murahan dan ketika kata yang terakhir kata yang begitu menggetarkan hatiku adalah dia begitu sangat takut jika ia melakukan hal itu karena dia takut akan mempermainkan hatiku yang begitu rapuh. hingga tiba-tiba hatiku mulai berdebar sangat kencang yang seakan-akan rasanya ingin kupeluk erat-erat dan ingin selalu di sisinya.
Karena bagiku laki-laki yang seperti dia pasti jarang sekali atapun tidak sama sekali yang akhlaknya mulia seperti dia maka dari itu cepat / lambat aku akan membuat sebisaku mungkin bisa menaklukkan hatinya agar ia mau menikahiku, meskipun wajah nya tak setampan pangeran yang kulihat, tapi hatinya itu melebihi setampan pangeran yang pernah aku temui. Tapi andai kata aku tak bisa menikahinya cepat atau lambatnya aku akan mati karena selalu memikirkannya, ini bukanlah perbuatan yang berlebihan tapi inilah jika aku begitu cinta kepadanya itu seakan akan aku harus !!! harus melindunginya meskipun aku harus menyerahkan nyawaku untuk melindunginya.
Setelah membaca catatan sang putri Beatrix wihelmina aku mulai seperti “maju salah mundur salah”, tapi karena aku masih menghormatinya sebagaimana ia menuliskan kisah cintanya dalam buku meskipun aku tidak begitu cinta kepadanya setidaknya aku masih memiliki hati bahwa masih ada perempuan yang mencintaiku. 2 minggu telah berlalu sang putripun telah sembuh dari penyakitnya itu lalu putrinya itu bertanya kepada sang ayahnya.
Putri Beatrix : papa siapa yang merawatku sedang sakit.
Raja : emh gimana yah. Rahasia
Putri Beatrix : papa gimana sih siapa nama pangkalnnya aja !!!
Raja : nah Cuma sedikit aja papa beri tahu. Dia itu selalu berada di dekatmu dialah yang merawatmu dialah membuat penawar penyakit untukmu.
Putri Beatrix : kalau papa seperti itu aku benci sama papa !!!
Raja : eeeeit nih inisialnya aja yah JA
Putri Beatrix : emph Januar yah
Januar : (merinding ketakutan)
Lalu setelah putri Beatrix tahu kejadian itu akhirnya ia selalu mengikutiku kemana-mana yang seakan-akan tak mau lepas dariku kecuali disaat BAB dan MANDI meskipun ia masih mengikutiku tapi aku selalu mengunci kamar, karena perbuatan si putri beatrix terlalu overprotektif aku mulai berbicara bersama tuan putri Beatrix di meja makannya .
Januar : putri Beatrix…
Putri Beatrix : jangan panggil aku putri terus malu aku uy.. (memerah mukanya)
Januar : yah, Beatrix bukankah kamu melakukan ini terlalu over protektiv masa kamu selalu mengikutiku kemanapun aku berada.
Putri Beatrix : aku takut kalau kamu kabur lagi karena kamu kamu itu sudah yang ke 101
Januar : (de javu”pikirnya”) oh iya aku sudah membaca catatnmu itu Beatrix
Putri Beatrix : apa !!!! siapa yang memberikannya itu
Janaur : ayahmu sendiri. Tapi aku salut kamu menulis kata-kata it, kau menulisnya dengan penuh perasaan ternyata
Putri Beatrix : (mukanya memerah malu) m’m’akasih pujiannya (kegirangan)
Januar : tapi meskipun kau cantik. Apakah kamu tahu tidak jika saja kamu masih ingin memilihku semua orang bakal iri kepadaku yah. Kau tahulah sendiri maksudku.
Putri Beatrix : yah mudah aja kalau aku jawab nanti “apakah mereka bisa seperti dirimu itu yang selalu bisa melindungi wanita dari jasmani dan rohani”.
Januar : (ah bener juga katanya)
Setelah akhirnya makan-makan lalu aku di ajak sang putri jalan-jalan kemanapun ia mau lalu sepanjang perjalan aku dan bersama putri Beatrix menuju ke rumah makan karena si putri Beatrix masih masih belum hilang kebiasaan makan banyaknya itu. Lalu di saat makan tersebut datanglah sang pangeran yang mengaku dia adalah tunangannya lalu sang putri Beatrix pun langsung berbicara dengan begitu lemah lembutnya.
Putri Beatrix : kenapa kau datang ???
Pangeran : cuma ingin melihatmu, oh iya kenapa kau tak jalan jalan bersamaku aja
Putri Beatrix : karena kau tidak seperti dia, selain itu kau bukanlah tipeku
Pangeran : TIPEKU (NUSUK)
Januar : hei jangan seperti itu Beatrix, bukankah dia itu tunanganmu resmimu
Putri Beatrix : resmiku, dulu waktu aku masih gendut dia selalu menghindari pestaku tapi ketika aku sudah seperti ini malah ia ingin menjadi tunangannya. Jangan harap kau
Januar : hei kalau kau kasar seperti itu aku nanti pulangnya aku marahin nanti.
Putri Beatrix : I’I’iya sayang januar aku tidak marah-marah asalkan aku selalu di sampingmu
Pangeran : hei kau disana pangeran buruk rupa beraninya kau mengambil tunanganku
Januar : hei ini tempat makan loh bukan tempat debat, ayo selesaikan dulu makannya tapi kalau masih mau debat ayo ke Tempat pengadilan.
Lalu sang pangeran mengatakan dengan tegasnya ingin berdebat dengan ku, lalu setelah semuanya telah terkumpul dan debat antara aku dan seorang pangeranpun di mulai tapi karena aku tidak pandai masalah debat akhirnya akupun kalah telak tapi putri Beatrix langsung membelaku dan ia langsung bicara “pak saya benar2 mencintainya pria ini, dan tolong satu lagi aku tidak akan bakal menjadi tunanganmu KAPANPUN” kata Beatrix,.
Lalu akhirnya akupun bebas dari sang pangeran setelah kejadian itu sang pangeran penguntit itu selalu mengikuti kami kemanapun kami berjalan akhirnya karena aku mulai tidak enakan kepada putri Beatrix aku mulai menasehatinya baik-baik. Dan akhirnya putri Beatrix menuruti apa yang aku katakan untuk meminta maaf kepada sang pangeran tersebut meskipun baginya itu sangatlah berat. Entah berapa bulan aku selalu menemani putri kecantikan ini tapi menurut perkiraanku aku menjalani hidup ini 9 bulan lamanya lalu karena aku mulai bosan di kerajaannya tersebut akupun mulai meminta izin kepada sang raja untuk melanjutkan pertualangan.
Januar : raja. Aku ingin pergi berpetualang dulu
Raja : untuk apa kau berpetualang apakah tidak enak di istanaku ini
Januar : bukan itu aku hanya ingin menambah wawasan ku raja aku ingin menegelilingin dunia ini apakah kau mau mengizinkanku
Raja : sebenarnya kalau kau yang izin, itu ada di anakku nak kalau aku hanya mengatur-atur kerajaanku saja.
Januar  : (weleh terlalu dimanja putrinya) baiklah raja
Lalu aku mulai menuju ruang kamar putri Beatrix, lalu setelah sampai aku langsung meminta izinnya untuk pergi berpetualang, tapi putri Beatrix melarangku dengan alasan dia takut akan kehilanganku karena aku tahu kalau hati putri Beatrix mudah rapuh aku mulai menaruh pahamku tersebut.
Januar : putri Beatrix, aku berpetualang ingin mencari wawasan selain itu aku tahu putri masih mencintaiku tapi secinta-cinta kamu kepadaku belum tentulah kau jodohku putri, karena jodoh itu sudah di takdirkan meskipun seberusaha apapun kau tidak mau.
Putri beatrix : kenapa !!! apakah aku tidak cukup di saat aku bersamamu, kenapa kau masih yakin kau itu bukanlah  jodohku januar
Januar : yah karena jodoh telah di tetapkan oleh maha kuasa, maka dari itu kalau saja aku menikah denganmu aku bersyukur tapi kalau aku tidak bisa menikahimu aku sangat bersykur
Putri beatrix : astaga sebegitu kau terhdapku januar (tersungkur)
Januar : putri !!!
Putri beatrix : januar kalau kamu memang ingin pergi, maka izinkan aku ikut bersamamu karena bagiku kamu itu sangatlah sulit dicari orang yang sepertimu itu.
Januar : ah gak juga putri, tapi aku dengan berat hati aku tidak mau putri menjadi korban selama perjalananku karena aku takut jika pengalaman itu akan terulang lagi.
Putri beatrix : baiklah jika kau menghawatirkanku. Tapi kau harus janji ya kau harus kembali yah kepadaku
Januar : insyallah
Putri beatrix : insyaallah ???
Januar : (aduh kebawa-bawa kataku itu tapi sudahlah “pkirnya”)
Lalu putri beatrix memberikanku izin untuk berpetualang di saat aku meniggalkan kerajaannya mereka membuat acara perpisahan untukku di saat aku meniggalkan kerajaan tersebut ada yang memberikan makanan,uang, pakian dan pedang meskipun aku tidak memintanya dan setelah jauh dari kerajaannya akhirnya aku mulai menjalani petualanganku yang panjang, selama dalam perjalan aku tidak memiliki hambatan sekalipun meskipun dengan jalan kaki, tapi setidaknya aku berolah raga, lalu ketika aku memasuki sebuah hutan yang cukup mengerikan tiba-tiba aku melihat seorang gadis cantik tergeletak setelah kudekati ternyata mereka adalah sekelompok perampok.
Januar : (oh tukang begal perempuan ”pikirya”) baiklah sekarang apa maumu
Gadis begal : serahkan hartamu atau kau akan kami kuliti
Januar : (lebih sadis lagi ini ”pikirnya”) oh kau bawa berapa emang temanmu
Gadis begal : oh sok jagoan lu yah
Lalu akhirnya pertempuran antara 4 lawan 1 pun di mulai hingga yang hanya kusisakan si gadis begal. Lalu dengan takutnya iapun menjauhiku dengan agak ngesot sembari ia berkata “tolong jangan bunuh aku, aku akan melakukan apapun termasuk menjual tubuhku” langsung saja disaat ia ingin membuka pakaian nya yang seakan-akan telah pasrah dengan sigapnya, aku langsung berlari meniggalkannya seraya berkata “alangkah murahannya kau ini deeek !!!” setelah begitu jauh darinya akupun berdoa agar aku selalu tidak di ganggu selama perjalananku.
Setelah begitu lama perjalananku akhirnya aku memutuskan istirahat dulu setelah begitu jauhnya melakukan perjalanan ini, lalu setelah begitu lama beristirahat ada seorang anak kecil yang membuka-buka tas ku tersebut tapi yang anehnya dia bukan mencuri uangku tapi malah mencuri makananku lalu di saat ia ingin kabur aku mulai menangkapnya.
Januar : hei nak aku tahu kamu lapar tapi kamu harus minta izin dulu kepadaku
Bocah 8 tahun : ampun kak ampun, iyah aku minta maaf kak karena mencuri makanan kakak.
Januar : hei nak ini makanan untukmu sendiri yah.
Bocah 8 tahun : bukan kak ini untuk ayuk dan adikku karena kami tidak makan sudah 2 hari ini kak
Januar : sekarang kakak ingin tahu di mana ke dua saudaramu itu berada
Bocah 8 tahun : jangan kak ayuk ku itu trauma kepada laki2 karena waktu itu ayukku di perkosa secara bergiliran oleh para perampok bengis itu kak.
Januar : (weleh ternyata kaum hawa bisa juga yah trauma “pikirnya”) alah sekarang ia dimana saudaramu
Bocah 8 tahun : kalau memang kakak ingin begitu ya sudah.
Akhirnya aku mengikutinya setelah begitu lama perjalanan tersebut ternyata mereka bersembunyi di ruang bawah tanah lalu tiba2 datang seorang cewek sekitar 15 tahun datang membawa pisau yang hampir menggorok leherku Meskipun hanya luka sedikit.
Cewek 15 tahun : pergi kau.........!!!.......pergi
Bocah 8 tahun : kak tenanglah kak dia ini orang baik kak.
Cewek 15 tahun : b@*gs@t kaliansudah mengambil keperawanaku pergilah kalian keneraka dasar laki-laki jalang, tak tahu diri........ !!!
karena ia terus tidak tenang dan terus memberontak akhirnya aku dengan sigapnya melumpuhkannya, Setelah tenang akhirnya aku mulai memberikan makanan kepada mereka bertiga mengingat seorang bocah 8 tahun yang tidak tahu apa-apa tiba2 ia harus mencari dan mencuri makanan hanya untuk bertahana hidupdemi mereka berdua lalu karena aku merasa kasihan gadis kecil mungkin sebaya dengan siswi smp kelas 2, karna ia masih mengalami trauma terhadap laki-laki maka dengan sendirinya aku menyuapkannya sebuah roti meskipun ia masih membenci kepada semua laki-laki,  tapi setidaknya aku memberikan gambaran kepadanya bahwa tidaklah semua laki-laki itu kejam setelah begitu lama dalam ruangan itu karena aku masih ingin melanjutkan perjalananku karena aku tidak tega meniggalkan mereka di dalam hutan yang sepi ini akupun mengajak mereka bertiga untuk keluar dari persembunyian itu lalu tak lama setelah dalam perjalanan aku di hadapkan sebuah ujian yang cukup menangtang dimana aku harus melawan sekelompok perampok yang bisa dikatakan cukup kuat lalu sibocah itu berkata kepadaku.
Bocah 8 tahun : kak perampok inilah yang memperkosa kakak ku
Januar : ooh jadi kalian yah yg memperkosanya secara bergiliran dasar !!! pedhophile, hei nak tolong mundur dulu yah mungkin ini adalah aksi yang tak boleh kalian tonton nak yah
Lalu setelah kejadian itu dengan penuh luka2 di sekujur tubuhku akhirnya aku mulai perlahan-lahan tubuhku tidak kuat tuk berdiri lagi lalu di saat salah satu perampk masih ingin membunuhku tiba-tiba seorang bocah 8 tahun dengan beraninya mengangkat pedangku dan menghunuskan ke perampok tersebut lalu tak lama kemudian penglihatanku mulai kabur dan akhirnya akupun seakan-akan tidak bisa mengerakkan badanku lalu disaat itu mereka berdua sangat khawatir.
Bocah 8 tahun : kak, kakak bangunah kak, kak kak
Januar : sudahlah dek mungkin kakak bakal mati disini juga dek, pokoknya kalian bawa kakakmu itu ke kota, agar ia di beri perawatan mental yah nah uang tadi cukup untuk kalian beli makanan. Sudah itu cepat tinggalkan tempat ini sebelum kalian di buru pencuri itu lagi yah ayo cepat sana pergi.
Bocah 8 tahun : tapi kakak kan.
Januar : CEPAT PERGI !!!
Bocah 8 tahun : baiklah kak, jaga diri kakak baik-baik
Setelah mereka meniggalkanku cukup jauh akupun mulai berjalan lagi menggunakan tongkat pedang, sepanjang perjalan akupun menahan rasa sakit yang cukup luar biasa lalu di saat dalam perjalanan aku mendapatkan bantuan yang bisa di katakan seperti gerobak kuda lalu karena kondisi fisikku semakin lemah lalu akhirnya akupun pingsan, setelah aku tersadar kembali aku telah berada di pengobatan biarawati lalu biarawati itu mengatakan kepadaku “adik tenang saja kami akan merawatmu ”ujar biarawati”. Setelah di beri pengobatan oleh para perawat biarawati akupun di berikan sebuah makanan roti dan sepotong daging entah daging apa lalu akupun menanyakan kepada biarawati tersebut.
Januar : ini daging apa
Biarawati : babi
Januar : (oh noo”pikirnya”) anu aku ada alergi sama daging babi
Biarawati : oh oke dek,
Lalu perawat itupun mengambil makanan yang, tak lama beberapa kemudia perawat itupun kembali sembari berkata “ini makanannya sepotong roti dan bubur ayam”ujar perawat. Lalu karena kondisi fisikku masih lemah akhirnya aku di suapin oleh sang perawat biarawati tersebut hingga makananku habis setelah menyuapiku dia langsung mengelap mulutku, dengan rada malu-malu karena bagiku gak ada wanita yang mau ngelakui seperti ini tiba-tiba ia bertanya kepadaku.
Perawat : dek kenapa wajahmu merah malu seperti itu
Januar : ah gak apa perawat. Cuma sakit aja
Perawat : sakit apa malu tapi mau ??
Januar : gak ah perawat saya Cuma malu aja kok sunggguh.
Perawat : ya sudah sekarang kamu istirahatlah dulu yah nanti kalau ada apa-apa panggil aku saja di sampingmu nanti yah.
Januar : oke perawat
Setelah beberapa hari aku masuk penginapan rumah sakit biarawati akhirnya aku mulai perlahan pulih meskipun badanku masih kurang fit. Lalu sang perawat biarawi itu membawaku kemana aku mau lalu semakin lama aku bersama biarawati itu semakin lama aku tumbuh rasa cinta sama dia, lalu ketika pada malam harinya ketika aku ingin menyatakan perasaan suka ku kepadanya dengan terkejutnya aku, ternyata perawat yang aku sukai tersebut adalah seorang pelacur (bukan menyinggung agama Kristen) dengan perasaanku yang hancur lebur seperti kaca akhirnya akupun meninggalkannya, setibanya aku kembali ke kamar inapku iapun datang dengan wajah seperti orang yang tak berdosa.
Perawat : emph tadi kamu mau apa manggil manggil aku
Januar : (senyum di balik kesedihan) gak apa-apa kok
Perawat : benarkah, kalau gitu aku akan menuggumu aja di sini aja
Januar : gak usah kok, kembalilah saja kamu ke tempatmu kok, aku gak apa2
Perawat : kenapa, gak biasanya kamu jawab seperti itu
Januar : sudah kembalilah ke kamarmu, maaf kalau aku menganggumu
Perawat : jujur saja apa yang kamu lihat dariku, aku tahu kamu melihatku tadi kan.
Januar : gak lah, dari tadi aku ini Cuma berada di kamarku kok.
Perawat : bohong kau melihatku. Kalau kau tidak melihatku pasti kamu tidak seperti ini
Januar : SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MELIHAT !!! keluar kau..!!!
Perawat : benar kataku, baiklah kalau kau minta seperti itu
Lalu setelah peristiwa itu perawat itu tidak datang lagi, karena aku telah kembali pulih sepenuhnya akhirnya aku mulai melanjutkan perjalananku sebagai petualang lalu di saat dalam perjalanan aku melihat seorang pengemis buta yang sedang di permainkan oleh para preman, setelah aku mendekatinya akhirnya aku mengusir para preman tersebut lalu sang pengemis itu berkata “kakak terimakasih bantuannya, apa yang kakak ingin”ujar pengemis. Karena aku tidak meminta apa apa meskipun ia meberiku sebuah pilihan akhirnya akupun memberikan ia sebuah uang dan makanan kepadanya dan langsung meninggalkannya meskipun ia mengucapkan terimakasih terus meskipun aku sudah jauh.
Akibat peristiwa perawat pelacur itu aku selalu terbayang kejadian itu lalu setelah dalam perjalanan menuju ke kerajaan yang terbesar di daratan eropa timur akhirnya aku telah sampai setelah sampai di kerajaan tersebut akupun bertanya dalam hatiku, seandainya aku bisa naik mobil di dunia ini pasti bakal cepat tapi biar bagaimanapun mobil tidak akan bisa berjalan kalau tanpa minyak. Setelah cukup melihat di kota tersebut lalu akhirnya akupun memutuskan untuk istirahat dulu di pinggir-pingirl jalan sembari makan roti. Setelah selesai istirahat tiba-tiba datang gadis yang bisa di katakan anak bangsawan.
Januar : hei siapa kamu haa, aku gak kenal kamu
Adelaida : kok kamu gak kenal sama ini adelaida Dushenka teman masa kecilmu
Januar : (kau kira ini cerita nis*k*i”pikirnya”) hemp rada rada nama rusia yah
Adelaida : pengawalku bawa ia ke keretaku
Januar : Ey, vy, rebyata, postavil menya (hei kalian turunkan aku)
Adelaida : baiklah tapi kau harus ikut aku yah untuk menemaniku ke pesta dansa
Januar : (untung aja ngerti sedikit bahasa rusianya)……lari…………
Adelaida : pengawal cepat tangkap dia !!!
Lalu dengan sekuat tenaga akupun berlari terus dan terus hingga akhirnya mereka tidak lagi mencariku, lalu pada malam harinya ketika aku ingin mencari warung makan tiba2 aku melihat sekolompok pengawalnya gadis bangsawan itu, lalu si gadis itu memberikan sebuah lukisan yang berperawakan aku lalu tanpa dosanya akupun langsung segera meniggalkan tempat tapi pada akhirnya di saat mau kabur akupun langsung di hadang, lalu si putri bangsawan itu langsung memerintahkan kepada pengawalnya untuk mebawaku kerumahnya, setelah di masukkan ke dalam kereta secara paksa akhirnya akupun duduk bersama si putri bangsawan gila ia bertanya kepadaku.
Adelaida : hei zhukhov kenapa kamu tadi lari
Januar : heh zhukhov ??? siapa itu
Adelaida : hah kok kamu gak kenal sama dirimu sendiri !!!
Januar : heh putri adelaida aku ini orang indonesia bukan orang rusia apalagi blasteran indo-rusia namanya aja jelas indonesia
Adelaida : Indonesia ??? dimana itu ???
Januar : asia tenggara, dekat Australia tuh
Adelaida : oh jadi kamu orang Indo-australia
Januar : (aduh emak “pikirnya”) ah sudahlah
Lalu setelah aku sampai di rumah putri bangsawan tersebut akupun langsung di kawal oleh sekelompok pengawalnya si putri tersebut, setelah memasuki rumahnya dengan langsungnya para pembantu (victorian maid) membawaku ke kemar ganti lalu salah satu pembantu berkata kepadaku agar aku harus tampil tampan dan elegan di saat pesta, setelah selesai semua dan dengan gaya setingan seperti orang tampan lalu si putri bangsawan itu masuk dan ia mendekatiku sembari berkata.
Adelaida : nah kan tampan juga kamu zhukhov.
Januar : sudah kubilang namaku januar mulia putra bukan zhukhov
Adelaida : ah terserah kamu bilang apa tapi aku memanggilmu zhukhov.
Januar : terserah kamu lah.

No comments:

Post a Comment