Lalu pada ke
esokan harinya aku bersama putri Beatrix mengajakku jalan-jala ke kota,
sepanjang perjalan di kota semua orang banyak yang terpukau oleh kecantikannya
hingga membuat mereka lupa akan keberadaan yang lain, lalu sesaat dalam
perjalanan ada salah satu pangeran datang dan ingin mendekatiku tapi di saat ia
mau mendekatiku putri Beatrix langsung memarahinya.
Putri Beatrix :
kenapa kau baru datang haa !!! apa karena aku cantik begini
Pangeran : waduh
baru sampai main marah-marah ya
Putri Beatrix :
jelas marah dulu aku sering mengundangmu ke pestaku,tapi kau selalu tidak pernah
datang dasar kau pangeran pengecut
Pangeran : pe-pengecut
(sakit tak berdarah)
Putri Beatrix :
sudahlah januar, tinggalkan saja pangeran pengecut ini biar tahu rasa juga
gimana rasanya di di tinggalin itu
Januar : tunggu
putri Beatrix….
Putri Beatrix :
apa kau takut, biar aku urusin masalah assassins untuknya kalau ia mengancammu.
Januar : (buset
nih perempuan tomboy)
Lalu kami
meninggalkannya, sepanjang perjalan bersama putri Beatrix aku selalu di bawanya
kemana-mana hingga akhirnya putri beatrix membawaku ke tempat yang sangat
begitu romantis baginya, dan di saat itulah dia meminta sesuatu kepadaku yang tidak bisa kulakukan sama sekali bagiku untuk melakukannya.
Putri Beatrix :
januaaaar
cium aku sekarang plis
Januar : (aduh
januar ingat dosa ”pikirnya”) gak mau aah……
Putri Beatrix : kenapa
apa aku ini masih kurang cantik bagimu sehingga kau tak mau menciumku
Januar : bukan
itu putri Beatrix,
Putri Beatrix :
kenapa, kenapa memangnya kau tak mau menciumku itu apakah diriku ini masih kurangkah
Januar : tolong biar aku je—
Putri Beatrix :
lalu apa yang membuatmu tidak mau menciumku, coba katakan yang sebenarnya
Januar : baiklah akan kujelaskan,
penyebab aku tidak mau menciummu adalah itu sama saja
membuatmu seperti wanita murahan yang tidak jauh beda sama wanita pelacur. ke
dua karena agamaku selalu menjaga wanita karena mulai jasmani dan rohani. Dan
yang terakhir adalah jika aku melakukan itu maka sama saja aku mempermainkan
hatimu yang rapuh, karena jika cinta sejati bukan dari pernyataan tapi dari
kesetiaanya putri Beatrix.
Putri Beatrix :
(tiba2
mengeluarkan air mata) baru kali inilah aku bertemu pria yang bisa membuat hatiku luluh dan juga terpukau, selain
itu kata2 itu tadi seakan-akan membawaku ketenangan yang begitu mendalam.
Januar : (wele
kata-kataku masuk ke hat inya sang putri, baru kali inilah wanita yang masuk ke
hati kata-kataku tersebut) hmm. Benarkah ??
Putri Beatrix : iya
benar. ngomong-ngomong januar ternyata aku tidaklah sia2 untuk memilihmu, kau pria yang begitu baik selain itu kau
selalu menjaga kesucianku meskipun akulah yang hendak menghancurkan kesucianku ini.
Januar : putri
yuk pulang udah mau malem {kurang peka}
setelah kejadian
itu putri Beatrix perlahan-lahan ia mulai berubah tingkah lakunya tersebut yang
dulunya sering kasar kini tidak lagi, yang dulunya tomboy sekarang menjadi
wanita yang sangat begitu femini meskipun masih ada sedikit tomboy. Akibat dari
perbuatanku tersebut rajapun memberikanku sebuah hadiah sebuah pedang dan
mahkota kepadaku sebagai tanda terimakasihnya telah menemani anaknya tersebut
lalu akibat kejadian itu aku mulai terkenal di kerajaan meskipun pernikahan
tersebut masih tidak bisa di batalkan.
Lalu pada hari
yang tidak di inginkanpun terjadi, di mana sang putri mengalami sakit cacar di hampir sekujur tubuhnya
lalu para pembantu dan staf mulai menjauhinya karena orang menganggap penyakit
itu adalah berasal dari kutukan, tapi karena aku tahu penyakit ini aku segera
memanggil sang dokter dari kerajaannya untuk membuat penawarnya yang telah
kuberikan tersebut. Karena cepat atau lambat jika tidak di berikan pertolongan
ada 2 kemungkinan meniggal atau selamat tapi buruk rupa. 2 bulan berlalu akhirnya
penawarnya berhasil dibuat, akibat kejadian ini aku dan sang raja selalu
merawatnya ketika semua orang menjauhi sang putri Beatrix lalu perlahan tapi
pasti keadaan putri Beatrix semakin lama semakin baik meskipun bekas cacar air
tersebut telah hampir sampai ke menjelar ke seluruh badannya. Lalu sang raja
bertanya kepadaku bagiamana aku bisa mengetahui penyakit anaknya tersebut lalu
akupun menjawab pertanyaan sang raja.
Januar :
(padahal penyakit ini sudah umum terjadi di duniaku “pikirnya”) karena aku telah
mengalaminya dan sudah tahu obatnya, raja
Raja : ternyata
kamu ini juga memiliki banyak wawasan
juga nak dan sebagai ucapakan terimakasih telah menyembuhkan sekaligus
merawatnya sepenuh hati, maka aku dengan senang hati akan aku berikan kekuasaan
ke padamu, karena menurutku menjadi raja itu haruslah memiliki banyak wawasan
yang luas
Januar : raja
aku ini tidak ingin kekuasaan, aku hanya ingin berpetualang
Raja : jadi kamu
nanti tidak akan mau menikahi anakku kalau kamu berpetualang nanti.
Januar : ia raja
untuk apa aku tidak mencintainya, andai kata kalau raja berada di posisiku lalu
raja di paksa menikah dengan wanita cantik seperti anakmu tapi raja tak
mencintainya, pasti raja akan berprasangka seperti ini “meskipun kau cantik
tapi bagiku tidak cantik”. PASTI itu
Raja : sia
sialah perjuanganku untuk anakku(terseungkur)
Januar : e’e’h
raja tenang dulu ayo tenangkan
Raja : gimana
mau tenang nak, kalau saja kamu pergi sama saja kamu menyuruh anakku bunuh
diri.
Januar : ah masa
sih !!!
Raja : nih bukti
catatan anakku nak kalau ia itu sangat jatuh cinta kepadamu jadi jangan salahkan aku lagi nak, aku sebagai
ayahnya hanya menurutinya saja
Di saat aku membacanya tersebut catatan milik putri
Beatrix wihelmina
di saat hatiku
mulai berdebar di situlah aku mulai merasakan kegugupan lalu kegugupan itu
mulai membuatku merasakan sesuatu yang begitu dalam dan sangat dalam hingga aku
tahu perasaan itu adalah perasaan yang sulit untuk kukatakan kepadanya, karena
ketika aku disisinya di situlah aku mulai merasakan kekuatan perasaan tersebut
hingga hatiku mulai ingin mengatakan kepadamu “aku sangat mencintaimu”. Tapi ketika hatiku tersebut ingin
mengatakannya tersebut rasanya itu sangat berat untuk ku katakan,
lalu ketika aku
ingin meminta untuk ciuman pertamaku sebagai pernyataan sajatinya
kepadaku, diapun tidak mau
melakukannya. Berdalih dengan alasan ia menghormatiku sebagai wanita menjagaku
agar tak menjadi wanita murahan dan ketika kata yang terakhir kata yang begitu
menggetarkan hatiku adalah dia begitu sangat takut jika ia melakukan hal itu
karena dia takut akan mempermainkan hatiku yang begitu rapuh. hingga tiba-tiba hatiku
mulai berdebar sangat kencang yang seakan-akan rasanya ingin kupeluk erat-erat dan ingin selalu di
sisinya.
Karena bagiku
laki-laki yang seperti dia pasti jarang sekali atapun tidak sama sekali yang
akhlaknya mulia seperti dia maka dari itu cepat / lambat aku akan membuat
sebisaku mungkin bisa menaklukkan hatinya agar ia mau menikahiku, meskipun
wajah nya tak setampan pangeran yang kulihat, tapi hatinya itu melebihi
setampan pangeran yang pernah aku temui. Tapi andai kata aku tak bisa menikahinya
cepat atau lambatnya aku akan mati karena selalu memikirkannya, ini bukanlah
perbuatan yang berlebihan tapi inilah jika aku begitu cinta kepadanya itu
seakan akan aku harus !!! harus melindunginya meskipun aku harus menyerahkan
nyawaku untuk melindunginya.
Setelah membaca
catatan sang putri Beatrix wihelmina aku mulai seperti “maju salah mundur
salah”, tapi karena aku masih menghormatinya sebagaimana ia menuliskan kisah
cintanya dalam buku meskipun aku tidak begitu cinta kepadanya setidaknya aku
masih memiliki hati bahwa masih ada perempuan yang mencintaiku. 2 minggu telah
berlalu sang putripun telah sembuh dari penyakitnya itu lalu putrinya itu bertanya
kepada sang ayahnya.
Putri Beatrix :
papa siapa yang merawatku sedang sakit.
Raja : emh
gimana yah. Rahasia
Putri Beatrix :
papa gimana sih siapa nama pangkalnnya aja !!!
Raja : nah Cuma
sedikit aja papa beri tahu. Dia itu selalu berada di dekatmu dialah yang
merawatmu dialah membuat penawar penyakit untukmu.
Putri Beatrix :
kalau papa seperti itu aku benci sama papa !!!
Raja : eeeeit
nih inisialnya
aja yah JA
Putri Beatrix :
emph Januar yah
Januar :
(merinding ketakutan)
Lalu setelah
putri Beatrix tahu kejadian itu akhirnya ia selalu mengikutiku kemana-mana yang
seakan-akan tak mau lepas dariku kecuali disaat BAB dan MANDI meskipun ia masih
mengikutiku tapi aku selalu mengunci kamar, karena perbuatan si putri beatrix
terlalu overprotektif aku mulai berbicara bersama tuan putri Beatrix di meja
makannya .
Januar : putri
Beatrix…
Putri Beatrix :
jangan panggil aku putri terus malu aku uy.. (memerah mukanya)
Januar : yah, Beatrix bukankah kamu
melakukan ini terlalu over protektiv masa kamu selalu mengikutiku kemanapun aku
berada.
Putri Beatrix :
aku takut kalau kamu kabur lagi karena kamu kamu itu sudah yang ke 101
Januar : (de
javu”pikirnya”) oh iya aku sudah membaca catatnmu itu Beatrix
Putri Beatrix :
apa !!!! siapa yang memberikannya itu
Janaur : ayahmu sendiri.
Tapi aku salut kamu menulis kata-kata it, kau menulisnya dengan penuh perasaan
ternyata
Putri Beatrix :
(mukanya memerah malu) m’m’akasih pujiannya (kegirangan)
Januar : tapi
meskipun kau cantik. Apakah kamu tahu tidak jika saja kamu masih ingin memilihku
semua orang bakal iri kepadaku yah. Kau tahulah sendiri maksudku.
Putri Beatrix :
yah mudah aja kalau aku jawab nanti “apakah mereka bisa seperti dirimu itu yang selalu bisa melindungi wanita
dari jasmani dan rohani”.
Januar : (ah
bener juga katanya)
Setelah akhirnya
makan-makan lalu aku di ajak sang putri jalan-jalan kemanapun ia mau lalu
sepanjang perjalan aku dan bersama putri Beatrix menuju ke rumah makan karena
si putri Beatrix masih masih belum hilang kebiasaan makan banyaknya itu. Lalu
di saat makan tersebut datanglah sang pangeran yang mengaku dia adalah
tunangannya lalu sang putri Beatrix pun langsung berbicara dengan begitu lemah
lembutnya.
Putri Beatrix :
kenapa kau datang ???
Pangeran : cuma
ingin melihatmu, oh iya kenapa kau
tak jalan jalan bersamaku aja
Putri Beatrix :
karena kau tidak seperti dia, selain itu kau bukanlah tipeku
Pangeran :
TIPEKU (NUSUK)
Januar : hei
jangan seperti itu Beatrix, bukankah dia itu tunanganmu resmimu
Putri Beatrix :
resmiku, dulu waktu aku masih gendut dia selalu menghindari pestaku tapi ketika
aku sudah seperti ini malah ia ingin menjadi tunangannya. Jangan harap kau
Januar : hei
kalau kau kasar seperti itu aku nanti pulangnya aku marahin nanti.
Putri Beatrix :
I’I’iya sayang januar aku tidak marah-marah asalkan aku selalu di sampingmu
Pangeran : hei
kau disana pangeran buruk rupa beraninya kau mengambil tunanganku
Januar : hei ini
tempat makan loh bukan tempat debat, ayo selesaikan dulu makannya tapi kalau masih mau debat ayo ke
Tempat pengadilan.
Lalu sang pangeran mengatakan dengan tegasnya ingin berdebat dengan ku,
lalu setelah semuanya telah terkumpul dan debat antara aku dan seorang
pangeranpun di mulai tapi karena aku tidak pandai masalah debat akhirnya akupun
kalah telak
tapi putri Beatrix langsung membelaku dan ia langsung bicara “pak saya benar2
mencintainya pria ini, dan tolong satu lagi aku tidak akan bakal menjadi
tunanganmu KAPANPUN” kata Beatrix,.
Lalu akhirnya
akupun bebas dari sang pangeran setelah kejadian itu sang pangeran penguntit
itu selalu mengikuti kami kemanapun kami berjalan akhirnya karena aku mulai
tidak enakan kepada putri Beatrix aku mulai menasehatinya baik-baik. Dan
akhirnya putri Beatrix menuruti apa yang aku katakan untuk meminta maaf kepada
sang pangeran tersebut meskipun baginya itu sangatlah berat. Entah berapa bulan
aku selalu menemani putri kecantikan ini tapi menurut perkiraanku aku menjalani
hidup ini 9 bulan lamanya lalu karena aku mulai bosan di kerajaannya tersebut
akupun mulai meminta izin kepada sang raja untuk melanjutkan pertualangan.
Januar : raja.
Aku ingin pergi berpetualang dulu
Raja : untuk apa
kau berpetualang apakah tidak enak di istanaku ini
Januar : bukan
itu aku hanya ingin menambah wawasan ku raja aku ingin menegelilingin dunia ini
apakah kau mau mengizinkanku
Raja :
sebenarnya kalau kau yang izin, itu ada di anakku nak kalau aku hanya mengatur-atur kerajaanku saja.
Januar : (weleh terlalu dimanja putrinya) baiklah raja
Lalu aku mulai
menuju ruang kamar putri Beatrix, lalu setelah sampai aku langsung meminta
izinnya untuk pergi berpetualang, tapi putri Beatrix melarangku dengan alasan
dia takut akan kehilanganku karena aku tahu kalau hati putri Beatrix mudah
rapuh aku mulai menaruh pahamku tersebut.
Januar : putri
Beatrix, aku berpetualang ingin mencari wawasan selain itu aku tahu putri masih
mencintaiku tapi secinta-cinta kamu kepadaku belum tentulah kau jodohku putri,
karena jodoh itu sudah di takdirkan meskipun seberusaha apapun kau tidak mau.
Putri beatrix : kenapa !!! apakah aku tidak cukup di saat aku bersamamu,
kenapa kau masih yakin kau itu bukanlah
jodohku januar
Januar : yah karena jodoh telah di tetapkan oleh maha kuasa, maka dari itu
kalau saja aku menikah denganmu aku bersyukur tapi kalau aku tidak bisa
menikahimu aku sangat bersykur
Putri beatrix : astaga sebegitu kau terhdapku januar (tersungkur)
Januar : putri !!!
Putri beatrix : januar kalau kamu memang ingin pergi, maka izinkan aku ikut
bersamamu karena bagiku kamu itu sangatlah sulit dicari orang yang sepertimu
itu.
Januar : ah gak juga putri, tapi aku dengan berat hati aku tidak mau putri
menjadi korban selama perjalananku karena aku takut jika pengalaman itu akan
terulang lagi.
Putri beatrix : baiklah jika kau menghawatirkanku. Tapi kau harus janji ya
kau harus kembali yah kepadaku
Januar : insyallah
Putri beatrix : insyaallah ???
Januar : (aduh kebawa-bawa kataku itu tapi sudahlah “pkirnya”)
Lalu putri beatrix memberikanku izin untuk berpetualang di saat aku
meniggalkan kerajaannya mereka membuat acara perpisahan untukku di saat aku
meniggalkan kerajaan tersebut ada yang memberikan makanan,uang, pakian dan
pedang meskipun aku tidak memintanya dan setelah jauh dari kerajaannya akhirnya
aku mulai menjalani petualanganku yang panjang, selama dalam perjalan aku tidak
memiliki hambatan sekalipun meskipun dengan jalan kaki, tapi setidaknya aku
berolah raga, lalu ketika aku memasuki sebuah hutan yang cukup mengerikan
tiba-tiba aku melihat seorang gadis cantik tergeletak setelah kudekati ternyata
mereka adalah sekelompok perampok.
Januar : (oh tukang begal perempuan ”pikirya”) baiklah sekarang apa maumu
Gadis begal : serahkan hartamu atau kau akan kami kuliti
Januar : (lebih sadis lagi ini ”pikirnya”) oh kau bawa berapa emang temanmu
Gadis begal : oh sok jagoan lu yah
Lalu akhirnya pertempuran antara 4 lawan 1 pun di mulai hingga yang hanya
kusisakan si gadis begal. Lalu dengan takutnya iapun menjauhiku dengan agak
ngesot sembari ia berkata “tolong jangan bunuh aku, aku akan melakukan apapun
termasuk menjual tubuhku” langsung saja disaat ia ingin membuka pakaian nya
yang seakan-akan telah pasrah dengan sigapnya, aku langsung berlari
meniggalkannya seraya berkata “alangkah murahannya kau ini deeek !!!” setelah
begitu jauh darinya akupun berdoa agar aku selalu tidak di ganggu selama
perjalananku.
Setelah begitu lama perjalananku akhirnya aku memutuskan istirahat dulu
setelah begitu jauhnya melakukan perjalanan ini, lalu setelah begitu lama
beristirahat ada seorang anak kecil yang membuka-buka tas ku tersebut tapi yang
anehnya dia bukan mencuri uangku tapi malah mencuri makananku lalu di saat ia
ingin kabur aku mulai menangkapnya.
Januar : hei nak aku tahu kamu lapar tapi kamu harus minta izin dulu
kepadaku
Bocah 8 tahun : ampun kak ampun, iyah aku minta maaf kak karena mencuri
makanan kakak.
Januar : hei nak ini makanan untukmu sendiri yah.
Bocah 8 tahun : bukan kak ini untuk ayuk dan adikku karena kami tidak makan
sudah 2 hari ini kak
Januar : sekarang kakak ingin tahu di mana ke dua saudaramu itu berada
Bocah 8 tahun : jangan kak ayuk ku itu trauma kepada laki2 karena waktu itu
ayukku di perkosa secara bergiliran oleh para perampok bengis itu kak.
Januar : (weleh ternyata kaum hawa bisa juga yah trauma “pikirnya”) alah
sekarang ia dimana saudaramu
Bocah 8 tahun : kalau memang kakak ingin begitu ya sudah.
Akhirnya aku mengikutinya setelah begitu lama perjalanan tersebut ternyata
mereka bersembunyi di ruang bawah tanah lalu tiba2 datang seorang cewek sekitar
15 tahun datang membawa pisau yang hampir menggorok leherku Meskipun hanya luka
sedikit.
Cewek 15 tahun : pergi kau.........!!!.......pergi
Bocah 8 tahun : kak tenanglah kak dia ini orang baik kak.
Cewek 15 tahun : b@*gs@t kaliansudah mengambil keperawanaku pergilah kalian
keneraka dasar laki-laki jalang, tak tahu diri........ !!!
karena ia terus tidak tenang dan terus memberontak akhirnya aku dengan
sigapnya melumpuhkannya, Setelah tenang akhirnya aku mulai memberikan makanan
kepada mereka bertiga mengingat seorang bocah 8 tahun yang tidak tahu apa-apa
tiba2 ia harus mencari dan mencuri makanan hanya untuk bertahana hidupdemi
mereka berdua lalu karena aku merasa kasihan gadis kecil mungkin sebaya dengan
siswi smp kelas 2, karna ia masih mengalami trauma terhadap laki-laki maka
dengan sendirinya aku menyuapkannya sebuah roti meskipun ia masih membenci
kepada semua laki-laki, tapi setidaknya
aku memberikan gambaran kepadanya bahwa tidaklah semua laki-laki itu kejam setelah
begitu lama dalam ruangan itu karena aku masih ingin melanjutkan perjalananku
karena aku tidak tega meniggalkan mereka di dalam hutan yang sepi ini akupun
mengajak mereka bertiga untuk keluar dari persembunyian itu lalu tak lama
setelah dalam perjalanan aku di hadapkan sebuah ujian yang cukup menangtang
dimana aku harus melawan sekelompok perampok yang bisa dikatakan cukup kuat
lalu sibocah itu berkata kepadaku.
Bocah 8 tahun : kak perampok inilah yang memperkosa kakak ku
Januar : ooh jadi kalian yah yg memperkosanya secara bergiliran dasar !!!
pedhophile, hei nak tolong mundur dulu yah mungkin ini adalah aksi yang tak
boleh kalian tonton nak yah
Lalu setelah kejadian itu dengan penuh luka2 di sekujur tubuhku akhirnya
aku mulai perlahan-lahan tubuhku tidak kuat tuk berdiri lagi lalu di saat salah
satu perampk masih ingin membunuhku tiba-tiba seorang bocah 8 tahun dengan
beraninya mengangkat pedangku dan menghunuskan ke perampok tersebut lalu tak
lama kemudian penglihatanku mulai kabur dan akhirnya akupun seakan-akan tidak
bisa mengerakkan badanku lalu disaat itu mereka berdua sangat khawatir.
Bocah 8 tahun : kak, kakak bangunah kak, kak kak
Januar : sudahlah dek mungkin kakak bakal mati disini juga dek, pokoknya
kalian bawa kakakmu itu ke kota, agar ia di beri perawatan mental yah nah uang
tadi cukup untuk kalian beli makanan. Sudah itu cepat
tinggalkan tempat ini sebelum kalian di buru pencuri itu lagi yah ayo cepat
sana pergi.
Bocah 8 tahun :
tapi kakak kan.
Januar : CEPAT
PERGI !!!
Bocah 8 tahun :
baiklah kak, jaga diri kakak baik-baik
Setelah mereka
meniggalkanku cukup jauh akupun mulai berjalan lagi menggunakan tongkat pedang,
sepanjang perjalan akupun menahan rasa sakit yang cukup luar biasa lalu di saat
dalam perjalanan aku mendapatkan bantuan yang bisa di katakan seperti gerobak
kuda lalu karena kondisi fisikku semakin lemah lalu akhirnya akupun pingsan,
setelah aku tersadar kembali aku telah berada di pengobatan biarawati lalu
biarawati itu mengatakan kepadaku “adik tenang saja kami akan merawatmu ”ujar
biarawati”. Setelah di beri pengobatan oleh para perawat biarawati akupun di
berikan sebuah makanan roti dan sepotong daging entah daging apa lalu akupun
menanyakan kepada biarawati tersebut.
Januar : ini
daging apa
Biarawati : babi
Januar : (oh
noo”pikirnya”) anu aku ada alergi sama daging babi
Biarawati : oh
oke dek,
Lalu perawat
itupun mengambil makanan yang, tak lama beberapa kemudia perawat itupun kembali
sembari berkata “ini makanannya sepotong roti dan bubur ayam”ujar perawat. Lalu
karena kondisi fisikku masih lemah akhirnya aku di suapin oleh sang perawat
biarawati tersebut hingga makananku habis setelah menyuapiku dia langsung
mengelap mulutku, dengan rada malu-malu karena bagiku gak ada wanita yang mau
ngelakui seperti ini tiba-tiba ia bertanya kepadaku.
Perawat : dek
kenapa wajahmu merah malu seperti itu
Januar : ah gak
apa perawat. Cuma sakit aja
Perawat : sakit
apa malu tapi mau ??
Januar : gak ah
perawat saya Cuma malu aja kok sunggguh.
Perawat : ya
sudah sekarang kamu istirahatlah dulu yah nanti kalau ada apa-apa panggil aku
saja di sampingmu nanti yah.
Januar : oke
perawat
Setelah beberapa
hari aku masuk penginapan rumah sakit biarawati akhirnya aku mulai perlahan
pulih meskipun badanku masih kurang fit. Lalu sang perawat biarawi itu
membawaku kemana aku mau lalu semakin lama aku bersama biarawati itu semakin
lama aku tumbuh rasa cinta sama dia, lalu ketika pada malam harinya ketika aku
ingin menyatakan perasaan suka ku kepadanya dengan terkejutnya aku, ternyata
perawat yang aku sukai tersebut adalah seorang pelacur (bukan menyinggung agama
Kristen) dengan perasaanku yang hancur lebur seperti kaca akhirnya akupun meninggalkannya,
setibanya aku kembali ke kamar inapku iapun datang dengan wajah seperti orang
yang tak berdosa.
Perawat : emph
tadi kamu mau apa manggil manggil aku
Januar : (senyum
di balik kesedihan) gak apa-apa kok
Perawat :
benarkah, kalau gitu aku akan menuggumu aja di sini aja
Januar : gak
usah kok, kembalilah saja kamu ke tempatmu kok, aku gak apa2
Perawat :
kenapa, gak biasanya kamu jawab seperti itu
Januar : sudah
kembalilah ke kamarmu, maaf kalau aku menganggumu
Perawat : jujur
saja apa yang kamu lihat dariku, aku tahu kamu melihatku tadi kan.
Januar : gak
lah, dari tadi aku ini Cuma berada di kamarku kok.
Perawat : bohong
kau melihatku. Kalau kau tidak melihatku pasti kamu tidak seperti ini
Januar : SUDAH
KUBILANG AKU TIDAK MELIHAT !!! keluar kau..!!!
Perawat : benar
kataku, baiklah kalau kau minta seperti itu
Lalu setelah
peristiwa itu perawat itu tidak datang lagi, karena aku telah kembali pulih
sepenuhnya akhirnya aku mulai melanjutkan perjalananku sebagai petualang lalu
di saat dalam perjalanan aku melihat seorang pengemis buta yang sedang di
permainkan oleh para preman, setelah aku mendekatinya akhirnya aku mengusir
para preman tersebut lalu sang pengemis itu berkata “kakak terimakasih
bantuannya, apa yang kakak ingin”ujar pengemis. Karena aku tidak meminta apa
apa meskipun ia meberiku sebuah pilihan akhirnya akupun memberikan ia sebuah
uang dan makanan kepadanya dan langsung meninggalkannya meskipun ia mengucapkan
terimakasih terus meskipun aku sudah jauh.
Akibat peristiwa
perawat pelacur itu aku selalu terbayang kejadian itu lalu setelah dalam
perjalanan menuju ke kerajaan yang terbesar di daratan eropa timur akhirnya aku
telah sampai setelah sampai di kerajaan tersebut akupun bertanya dalam hatiku,
seandainya aku bisa naik mobil di dunia ini pasti bakal cepat tapi biar
bagaimanapun mobil tidak akan bisa berjalan kalau tanpa minyak. Setelah cukup
melihat di kota tersebut lalu akhirnya akupun memutuskan untuk istirahat dulu
di pinggir-pingirl jalan sembari makan roti. Setelah selesai istirahat
tiba-tiba datang gadis yang bisa di katakan anak bangsawan.
Januar : hei
siapa kamu haa, aku gak kenal kamu
Adelaida : kok
kamu gak kenal sama ini adelaida Dushenka teman masa kecilmu
Januar : (kau kira ini cerita nis*k*i”pikirnya”) hemp rada rada nama rusia yah
Adelaida : pengawalku bawa ia ke keretaku
Januar : Ey, vy, rebyata, postavil menya (hei kalian turunkan
aku)
Adelaida : baiklah tapi kau harus ikut aku yah untuk
menemaniku ke pesta dansa
Januar : (untung aja ngerti sedikit bahasa
rusianya)……lari…………
Adelaida : pengawal cepat tangkap dia !!!
Lalu dengan sekuat tenaga akupun berlari terus dan
terus hingga akhirnya mereka tidak lagi mencariku, lalu pada malam harinya
ketika aku ingin mencari warung makan tiba2 aku melihat sekolompok pengawalnya
gadis bangsawan itu, lalu si gadis itu memberikan sebuah lukisan yang
berperawakan aku lalu tanpa dosanya akupun langsung segera meniggalkan tempat
tapi pada akhirnya di saat mau kabur akupun langsung di hadang, lalu si putri
bangsawan itu langsung memerintahkan kepada pengawalnya untuk mebawaku
kerumahnya, setelah di masukkan ke dalam kereta secara paksa akhirnya akupun
duduk bersama si putri bangsawan gila ia bertanya kepadaku.
Adelaida : hei zhukhov kenapa kamu tadi lari
Januar : heh zhukhov ??? siapa itu
Adelaida : hah kok kamu gak kenal sama dirimu sendiri
!!!
Januar : heh putri adelaida aku ini orang indonesia
bukan orang rusia apalagi blasteran indo-rusia namanya aja jelas indonesia
Adelaida : Indonesia ??? dimana itu ???
Januar : asia tenggara, dekat Australia tuh
Adelaida : oh jadi kamu orang Indo-australia
Januar : (aduh emak “pikirnya”) ah sudahlah
Lalu setelah aku sampai di rumah putri bangsawan
tersebut akupun langsung di kawal oleh sekelompok pengawalnya si putri
tersebut, setelah memasuki rumahnya dengan langsungnya para pembantu (victorian
maid) membawaku ke kemar ganti lalu salah satu pembantu berkata kepadaku agar
aku harus tampil tampan dan elegan di saat pesta, setelah selesai semua dan
dengan gaya setingan seperti orang tampan lalu si putri bangsawan itu masuk dan ia mendekatiku sembari berkata.
Adelaida : nah kan tampan juga kamu zhukhov.
Januar : sudah kubilang namaku januar mulia putra
bukan zhukhov
Adelaida : ah terserah kamu bilang apa tapi aku
memanggilmu zhukhov.
Januar : terserah kamu lah.
No comments:
Post a Comment